Demam Piala Dunia 2010 yang dihelat Afrika Selatan sudah terasa jauh-jauh hari sebelum event terbesar dunia itu digelar. Buat yang hobi bola, ajang terakbar dunia ini paling ditunggu-tunggu. Bola sudah seperti virus yang menjalar ke semua element masayarakat dan menghipnotis masyarkat dunia untuk mengalihkan konsentrasinya ke sepak bola.
Pada perhelatan piala dunia 2010 ini, ada 32 negara yang menjadi peserta. Dari 32 negara itu Indonesia tidak masuk di dalamnya. Tapi bukan berarti mengendorkan demam masyarkaat Indonesia untuk menonton piala dunia. Sebaliknya hirup pikuk pila dunia sudah mewabah ke semua penjuru tempat dan gedung bertingkat.
Saya, mungkin satu-satunya manusia di muka bumi ini yang cuek dengan piala dunia, bahkan setiap kali ada event itu digelar, setiap kali itu pula saya tidak memiliki negara idola yang pantas dijagokan atau dibela mati-matian. Tapi sejak piala dunia di gelar tahun 2006 lalu, saya sedikit ada kepentingan dengan event empat tahunan ini.
Tetep bukan soal dukung mendukung, atau jago menjagokan negara peserta piala dunia, tapi soal kebanggaan bola majalengka yang digunakan pada event itu. Tentu saja kebanggan saya sangat wajar, secara tanah kelahiran saya Majalengka. Betapa tidak, ketika jutaan masyarakat dunia demam sepak bola, maka majalengka turut mengambil bagian dalam event yang dibanggakan itu.
Untuk event Piala dunia di Afsel ini, Ekspor bola sepak produksi dari Majalengka, Jawa Barat, tujuan negara tuan rumah Piala Dunia 2010, Afrika Selatan, meningkat hingga empat kali lipat dari biasanya. Kata Direktur Produksi dan Ekspor-Impor PT Triple S Majalengka Jefry Romdonny, ekspor bola ke Afrika Selatan sebelumnya hanya satu kontainer ukuran 20 feet dalam setiap pengiriman dengan kapasitas 8.316 buah bola.
Saya memang harus bangga dengan bola majalengka, karena mau bangaain Indonesia di piala dunia, hanya mimpi di siang bolong. Boro-boro maen di piala dunia, untuk tingkat Asia aja gawang indonesia jadi lumbung gol lawan. Apalagi supporter kita masih belum bisa menjadi supporter yang baik, bisa-bisa gara-gara ulah suporter norak, setelah ikut piala dunia Indonesia tekor milyaran rupiah untuk bayar sangsi ulah suporter norak itu…
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar