Apakah ini yang dinamakan blunder social media? Karena ngga followaccount ini dan bukan penonton TV One, gue terus terang ngga tau masalahnya apa, tapi sepertinya banyak penonton TV One yang kurang suka dengan metode stasiun TV yang satu ini dalam meliput bencana alam di sekitar Gunung Merapi sehingga menyampaikan kekesalannya melalui Twitter. Mungkin karena saking banyaknya respon negatif, admin account ini terbawa emosi ketika melihat banjir mention yang muncul.
Sebagai account (yang sepertinya) resmi, ini jelas bukan respon yang pantas dan pengirim twit di atas pasti lupa bahwa ada dia punya lebih dari 150 ribu follower yang di antaranya pasti akan ada yang meritwit dan itu akan dibaca oleh mereka yang tidak follow account@TVOneNews.
Dengan mengusulkan para penontonnya untuk pindah ke saluran hiburan atau lawak, ini menjadi sesuatu yang cukup lucu dan memprihatinkan. Lucu karena ada kesan merajuk, memprihatinkan karena meminta pemirsa untuk menonton saluran TV lain yang berarti mengalihkan potensi penonton iklan.
Kalau ada staff agency yang melihat twit ini (dan dijamin pasti banyak), pasti reaksi mereka adalah untuk tidak lagi beriklan di TV One karena pemirsa diminta untuk menonton saluran lain. Atau setidaknya meminta penjelasan dari pihak TV One atas isi twit tersebut. Agency yang belum beriklan di TV One juga akan berpikir ulang ketika menganjurkan klien ketika menentukan media penempatan iklan.
Respon yang lucu justru datang dari account @pemirsa:
saya (@pemirsa) tidak pernah sekalipun (apalagi terus-menerus) memaki @tvOneNews seperti yg dituduhkan admin akun tsb.
-@amasna
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar